Buku, Ibu, Ayah
buku tebal dan rusak
karena rayap dan hujan
kalimat-kalimat salah
terkapar dan telanjang
tanda baca lari mencari ibu
siapa membaca
ketika ayah mati
dalam kamar mandi?
Orang, Maut, Rumah
jalan kecil dan hujan deras
orang-orang berjalan membawa maut
dengan suara keras dan kasar
rumah-rumah tertutup
tak ada rumah
untuk sembunyi dan bicara pelan
Perempuan, Anjing, Kamar
kata pengantar pendek
dari perempuan hamil
untuk anjing kurus di depan pintu
piring dan gelas kotor
di meja dalam kamar pengap
laki-laki tak mau pulang
Kisah, Kata, Nama
kisah di halaman rumah
pertemuan tak biasa
percakapan pendek
perempuan dan laki-laki
dari tiga abad yang lalu
perempuan menangis
minta kata
lelaki marah minta nama
Penyair, Perempuan, Puisi
penyair mati
bunuh diri dalam kata
perempuan pergi
membawa puisi cacat
yang lahir dari marah
Dimuat di Minggu Pagi (6 Juli 2oo8)
4 komentar:
biasa, gak dalam... apa ya? terus terang kaya gak ada masalah apa-apa... sorry...
ok tulisan-tulisan bandung mawardi memeang sebuah imajenasi dan pemikiran dari seorang penulis sejati. dari bangku kuliah dia memang sudah terlihat tanda-tanda bahwa dia akan menjadi seorang penulis besar terutama dalam bidang sastra, filsafat dan budaya. hal itu terlihat sekarang, setelah lulus dari kulias di jurusan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah universitas Muhammadiyah Surakarta. di mana kini hasil tulisan-tulisannya banyak dimuat di media massa baik lokal maupun nasional. salam dari temanmu semoga sukses dan lebih banyak lagi menciptakan tulisan-tulisan yang berkualitas. "keindahan hidup adalah bagaimana kita menikmati hidup ini dengan sebaik-baiknya dan tanpa memandang siapapun yang ada di dekat kita tanpa ada perbedaan"
mantab.jarang kudengar puisi seperti ini...
kenapa judulnya meski tiga kata? apa ia kalo membuat judul puisi itu harus tidak terkait seperti itu, maksudnya ada kaitan namun seolah tidak ada...
Posting Komentar