Minggu, 20 Juli 2008

Nasib Pengajaran Sastra


Oleh Bandung Mawardi

Nasib pengajaran sastra di Indonesia hari ini masih merana. Suwardi Endraswara (2ooo) menyebutkan bahwa pengajaran sastra mulai tidak sehat sejak tahun 1975. pengajaran sastra Indonesia sudah terkena infeksi berlarut-larut karena di dalamnya terhinggapi kanker ganas. Pengajaran sastra di sekolah memang menjadi persoalan pelik yang belum menemukan obat mujarab. Pelbagai perubahan system dan kurikulum belum sanggup memberi jaminan dan janji untuk perubahan signifikan. Perhatian dari pelbagai praktisi pendidikan, akademisi sastra, kritikus sastra, atau pengarang dalam pelbagai acara seminar atau publikasi tulisan juga belum mampu memberi solusi yang progresif.

Ikhtiar besar dilakukan oleh Pusat Bahasa (Departemen Pendidikan Nasional) pada tahun 1999 dengan mengadakan pertemuan ilmiah nasional yang membahas tema “Sastra Masuk Sekolah”. Program itu dimaksudkan untuk menganalisis penyakit dalam pengajaran sastra dan mencari strategui untuk proses penyembuhan. Hasil dari pertemuan itu belum bisa direalisasikan dengan utuh karena harus menghadapi hambatan klasik pada system dan sterotip pengajaran sastra di sekolah.

Pembongkaran stereotip pengajaran sastra bias dimulai dari guru sebagai sosok pengajar dengan kompetensi dan otoritas tertentu. Perkara-perkara penting untuk disadari oleh guru dalam pengajaran sastra antara lain memberi pemahaman terhadap murid bahwa sastra itu sebagai pengalaman dan sastra itu sebagai bahasa (Rahmanto, 1988: 34).

Sastra sebagai pengalaman adalah stimulus pada murid untuk bias meleburkan diri dalam proses apresiasi sastra. Pengalaman menjadi kunci agar murid memiliki pandangan bahwa sastra itu bukan sesuatu yang asing dalam laku kehidupan. Sastra sebagai bahasa adalah kompetensi murid untuk mengekpresikan diri dalam konstruksi bahasa dengan pertimbangan estetika dan linguistic. Belajar sastra menjadi proses belajar dalam prkatik bahasa. Pemahaman inilah yang membuat relasi sastra dan bahasa berada dalam “keintiman yang romantis.”

Pengajaran sastra di sekolah memiliki basis penting dalam bentuk apresiasi sastra. Apresiasi adalah proses membaca dan menilai sastra yang memberi stimulus pada murid untuk menggemari, menikmati, menilai, mengkritisi, mereaksi, dan memproduksi. Apresiasi sastra menjadi proses utuh untuk memberi kemungkinan dan keterbukaan pada murid sebagai apresiator-penikmat dan kesanggupan untuk menulis.

Sistem pengajaran sastra memerlukan pembenahan besar dengan kepentingan untuk pencapaian proses dan hasil maksimal. Sistem itu mengacu pada kurikulum dan strategi guru dalam pengajaran sastra. Suwardi Endraswara (2oo2) dalam sekian tulisan mengenai pengajaran sastra kerap mempersoalkan kebobrokan dan kelemahan pengajaran sastra dengan istilah-istilah keren dan provokatif: “terkena infeksi”, “terjangkit virus kronis”, dan “suram”. Kondisi-kondisi itu merepresentasikan kondisi pengajaran sastra di Indonesia masih bermasalah dan belum menemukan “jalan pencerahan” atau “obat mujarab”.

Strategi guru dalam pengajaran sastra memainkan peran penting untuk merealisasikan idealitas pengajaran sastra. Raymond Rodriges mengajukan suatu strategi terapan yang mungkin bias diadopsi dalam pengajaran sastra dengan cara diskusi kelas, diskusi kelompok, bermain peran, dramatisasi adegan, presentasi ke media, menelaah nilai sastra, menulis kreatif, dan tinjauan kesusastraan. Strategi pengajaran sastra itu memang berat untuk bias direalisasikan oleh guru tapi mungkin dilakukan dengan niat bahwa ada proses pembaruan dalam pengajaran sastra dengan perhitungan risiko: gagal atau berhasil.

Strategi pengajaran sastra pada hari ini harus memperhitungkan nilai relevansi dan iklim sastra yang memungkinkan murid bias belajar dalam antusiasme dan desain konstruktif. Teks-teks sastra yang kerap menjadi referensi primer dalam pengajaran sastra selama ini tentu menimbulkan kemalasan dan kejenuhan. Pembacaan dan penilaian terhadap teks-teks sastra Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan 45, dan Angkatan 66 mungkin terkesan kuno dan kurang menimbulkan gairah.pengajaran mengenai hal itu mesti dilakukan sebagai basis pengetahuan apresiasi dan sejarah sastra dalam porsi tertentu. Guru mesti peka dalam pemilihan teks-teks sastra untuk pengajaran sastra sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan mutkahir dan pertimbangan aktual – faktual. Teks-teks sastra mutakhir yang mungkin bisa memberi kontribusi untuk realisasi strategi pengajaran sastra antara lain Ayat-Ayat Cinta (Habiburrahman el Shirazy), Laskar Pelangi (Andrea Hirata), Celana Senja (Joko Pinurbo), Sebuah Pertanyaan untuk Cinta (Seno Gumira Ajidarma), dan lain-lain.

M. Atar Semi (2oo2) menjelaskan bahwa pendidikan yang menjawab masa depan adalah pendidikan yang memberikan kebebasan pikiran, perasaan, dan imajinasi untuk talenta dan realisasi tanggung jawab dalam laku kehidupan. Pengajaran sastra mesti menempati posisi penting untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas dalam ekspresi kultural.

Pengajaran sastra di Indonesia sejak lama berada dalam posisi dilematis. Pengajaran sastra selama ini kuran menjadi prioritas dalam pendidikan di Indonesia karena narasi besar yang menjadi stereotip. Narasi besar itu adalah murid belajar di sekolah dengan pencapaian sesuatu dengan konsentrasi pada ilmu-ilmu mainstream dalam desain untuk pekerjaan, harga diri, dan status sosial. Sastra susah dan kalah untuk masuk dalam narasi besar itu karena sastra adalah narasi pinggiran dengan orientasi edukatif, kreatif, estetika, filosofis, dan kultural. Begitu.

Dimuat di Solopos (2o Juli 2oo8)

1 komentar:

pak muliadi mengatakan...

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل