Tema kesusastraan dan kekuasaan diajukan sebagai refleksi kritis atas biografi sastra di Indonesia. Kesusastraan dalam sejarah Indonesia memang intim dan tegang dengan kompleksitas kekuasaan sejak dari zaman kerajaan, kolonial, dan hari ini. Perkara ini menjadi sambungan atau fragmen kecil dari lakon kesusastraan dan kekuasaan yang menjadi riwayat asali dan kekal dalam peradaban-peradaban besar dunia.
Sekian wacana telah diwartakan oleh mpu-mpu sastra (A. Teeuw, Harry Avelling, Pramoedya Ananta Toer, Rendra, Wiratmo Soekito, Goenawan Mohamad, Ariel Haryanto, Radhar Panca Dahana, Afrizal Malna, Agus R. Sardjono, Faruk) yang menghadirkan pelbagai wacana untuk eksplorasi tematik atau penjelajahan biografis.
Ngudarasa Sastra dengan tema ini ingin membuat ancangan dengan eksplorasi pada tataran historis, filosofis, politis, etis, dan kultural untuk mendedahkan keintiman dan ketegangan antara kesusastraan dan kekuasaan. Eksplorasi itu sebagai konsekuensi untuk penghindaran dari pengulangan normatif (klise) atau tanggapan reaksioner atas kondisi Indonesia hari ini.
Kami mengundang Anda untuk hadir dalam Ngudarasa Sastra seri 3 yang bakal diadakan pada:
Hari/Tgl. : 17 Mei 2009
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Balai Soedjatmoko, Toko Buku Gramedia (Solo)
Tema : Kesusastraan dan Kekuasaan
Pembicara : Geger Riyanto (Sosiolog dan Pengarang)
Tjahjono Widijanto (Kritikus Sastra)
Moderator : Bandung Mawardi (Peneliti Bale Sastra Kecapi)
Acara ini terbuka untuk siapa saja dan gratis. Panitia bakal membagikan hadiah (buku) untuk urun rembug yang eksploratif dan pertanyaan mumpuni atas tema kesusatraan dan kekuasaan. Silakan ajak siapa saja untuk hadir dalam Ngudarasa Sastra sebagai ikhtiar merayakan sastra. Salam.
Penyelenggara: Bale Sastra Kecapi dan Balai Soedjatmoko Solo
Koordinator Acara
Bandung Mawardi (o85647121744)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar